Cari Blog Ini

Jumat, 30 November 2012

~~KEUTAMAAN SHALAT BERJAMA’AH~~



~~KEUTAMAAN SHALAT BERJAMA’AH~~

Meniggalkan shalat dengan berjama’ah termasuk factor terbesar dan sebab utama dari bentuk pengabaian dari pelaksanaan shalat secara keseluruhan. Dan ini termasuk hal yang berbahaya.
Allah Swt. Berfiman :
إِنَّمَا يَعْمُرُ مَسَاجِدَ اللَّهِ مَنْ آمَنَ بِاللَّهِ وَالْيَوْمِ الْآخِرِ وَأَقَامَ الصَّلَاةَ وَآتَى الزَّكَاةَ وَلَمْ يَخْشَ إِلَّا اللَّهَ ۖ فَعَسَىٰ أُولَٰئِكَ أَن يَكُونُوا مِنَ الْمُهْتَدِينَ ;
Artinya :
“Hanya yang memakmurkan masjid-masjid Allah ialah orang-orang yang beriman kepada Allah dan Hari kemudian, serta tetap mendirikan shalat, menunaikan zakat dan tidak takut (kepada siapapun) selain kepada Allah, maka merekalah orang-orang yang diharapkan termasuk golongan orang-orang yang mendapat petunjuk.” (QS. At-Taubah [9]:18).


Berdasarkan dalil-dalil al-Qur’an dan hadist-hadist shohih Rosululloh Saw yang sangat banyak, shlalat berjama’ah hukumnya wajib karena didalamnya terkandung banyak kemaslahatan. Diantara faedahnya adalah saling mengenal, tolong menolong dalam kebaikan daan ketakwaan, nasehat-menasehati dalam kebenaran dan kesabaran, memotivasi orang-orang yang lalai, mengajari orang yang belum mengetahui, menyingkapi kebohongan dan kemalasan kaum munafik, menjauhkan diri dari sifat nifak, menyemarakan syiar-syiar Islam, berdakwah dijalan Allah Swt. Dan faedah besar lainnya.


Rosululloh Saw. Sangat menekankan umatnya untuk menghadiri  shalat berjama’ah.
Abu Huroiroh meriwayatkan :
“Ada seorang buta dating kepada Nabi Saw dan berkata; ‘Wahai Rosululloh, tiada seorang penuntun bagiku untuk pergi kemasjid, maka izinkan aku shalat dirumah.’ Maka diizinkan oleh Rosululloh Saw. Kemudian ketika orang itu telah bangkit hendak berjalan pulang, ia dipanggil oleh Rosululloh Saw. Dan ditanya, ‘Apakah engakau mendengar suara adzan untuk shalat?’ Ia menjawab : ‘Ya’ Maka beliau bersabda,’kalau begitu engkau harus datang (kemasjid) menyambutnya.” (HR.Muslim)

Rosululloh Saw. Juga bersabda :

“Demi Allah jiwaku yang ada ditangan-Nya, saya berkeinginan keras untuk menyuruh orang mengumpulkan kayu api, kemudian saya perintahkan mu’adzin untuk mengumandangkan Adzan, dan saya menyuruh orang menjadi imam bagi orang-orang, kemudian saya pergi mendatangi orang-orang yang tidak dating shalat, lalu saya bakar rumah-rumah mereka beserta merekanya.” (HR.Bukhori dan Muslim)

Demikian besar keutamaan shalat berjama’ah sehingga Rosululloh Saw.
 Bersabda:
“Tidak ada shalat yang lebih berat bagi orang munafik selain dari shalat subuh dan isya. Padahal seandainya mereka mengetahui pahalanya, tentu mereka akan mendatanginya meskipun dengan merangkak.” (HR.Bukhori dan Muslim)
 
Setiap ayunan langkah kaki yang dilangkahkan ke masjid, maka akan menghapus dosa dan menaikan derajat seorang hamba.

Rosululloh Saw. Bersabda :

Shalat seseorang hamba dengan berjama’ah lebih utama dan lebih banyak pahalanya dengan dua puluhan (25 atau 27) dari pada shalat sendirian, dirumah atau dipasar. Hal ini dikarenakan, apabila salah seorang diantara kalian berwudhu dengan sempurna, kemudian pergi kemasjid dan tidak melangkahkan kakinya kecuali karenanya (shalat), maka akan ditinggikan derajatnya dan akan dihapuskan kesalahannya hingga ia masuk masjid hanya untuk dan hanya karena shalat. Dan para malaikat akan beshalawat kepada salah seorang diantara kalian selama masih berada ditempat (shalat)nya seraya mereka berkata :’Ya Allah, sayangi dan ampunilah ia; asalkan ia tidak menyakiti orang lain dan tidak berhadast.”
(HR. Bukhori dan Muslim)

Rosululloh Saw. Juga bersabda :
Barang siapa yang berwudhu secara sempurna dengan maksud mengerjakan shalat, kemudian berangkat dengan berjalan kaki untuk mengerjakan shalat wajib, lalu ia shalat bersama kaum muslimin, atau berjama’ah atau disalam masjid niscaya Allah akan mengampuni dosa-dosanya.” (HR. Muslim)

Rosululloh Saw. Bersabda :
“Orang yang paling besar pahalanya dalam shalat adalah orang yang paling jauh perjalannya.” (HR. Muslim)

Demikian bersemangatnya para sahabat Nabi Saw. Dalam melakukan shalat berjama’ah, sehingga sahabat Ubay bin Ka’ab ru, pernah meriwayatkan :
   “Ada seorang sahabat Ashor, tiada seorang yang saya kenal rumahnya lebih jauh dari padanya, tetapi ia tidak pernah tertinggal shalat jama’ah dimasjid. Maka ia ditegur, ‘Andaikan engkau membeli keledai untuk kendaraanmu diwaktu gelap atau panas. ‘ ia menjawab, saya tidak ingin kalau rumahku disebelah masjid, saya ingin perjalananku kemasjid dan kembaliku kerumah keluargaku tercatat dalam amal kebaikanku. ‘Maka  Nabi Saw, bersabda , “Allah telah mengumpulkan bagimu semua itu.”(HR.Muslim)

Abdullah Bin ‘Umar ru berkata :
“Kami para sahabat, jika salah seorang diantara kami tertinggal dari shalat jama’ah ‘Isya’ dan Shubuh, maka kami menjadi berburuk sangka terhadapnya bahwa ia telah munafik.”

Keutamaan shalat berjama’ah dimasjid sangatlah besar, khususnya shalat subuh dan isya.‘Utsman bin Affan ru, meriwayatkan bahwa Rosululloh Saw, bersabda :
“Siapa yang shalat ‘Isya berjama’ah , seolah-olah bangun setengah malam, dan siapa yang shalat Shubuh berjama’ah, maka bagaikan shalat satu malam penuh.”(HR.Muslim)

Disamping itu, salah satu manfaat shalat berjama’ah adalah bahwa siapa saja yang mampu menjaga shalatnya selama 40 hari tanpa pernah tertinggal takbiratul ihrom, , maka Allah Swt, akan menuliskan baginya dua kebebasan , yaitu terbebas dari api neraka dan terbebas dari sifat kemunafikan.

Rosululloh Saw. Bersabda :
“Barangsiapa yang shalat hanya karena Allah selama empat puluh hari dengan berjama’ah dan selalu mendapatkan takbiratul ihrom, niscaya akan ditulis baginya dua kebebasan, yaiut: (1) terbebas dari api neraka dan (2) terbebas dari nifak.”(HR.Tirmidzi)

Demikian besanya keutamaan shalat bejama’ah. Sehingga alangkah ruginya orang yang menyia-nyiakan shalat berjama’ah.
Sebagian slaf berkata :
“Tidaklah seorang tertinggal shalat berjama’ah kecuali karena dosa yang dilakunya.”
  
‘Abdulloh bin Umar ru, berkata :
“Pada suatu hari Umar ru, pergi ke kebun kurmanya. Ketika ia pulang ia dapati orang telah selesai shalat ‘Ashar. Maka ia berkata, ‘Innalillahi wa innailihi roji’un. Aku tertinggal shalat ‘Ashar berjama’ah. Aku persaksikan kepada kalian bahwa kebunku ini aku sedekahkan kepada orang-orang miskin  agar menjadi kafarat (penebus) atas apa yang telah aku lakukan.”


Hatim al-A’sham rohimallah berkata :
“Aku pernah tertinggal shalt berjama’ah sekali, maka hanya Abu Ishaq saja yang menta’ziahi (melayat)ku, sendainya anakku yang meniggal tentulah yang mentaziahiku lebih dari sepuluh ribu orang. Ini karena orang-orang mengaggap bahwa musibah agama itu lebih ringan dari pada musibah dunia.”

Saudaraku kaum Muslimin dan Muslimat…

Diakhir kalimat ini, kami ingin sampaikan sabda Rosululloh Saw. Yaitu :
“Sesungguhnya amal seorang hamba yang pertama kali dihisab pada hari kiamat adalah shalatnya, maka apabila shalatnya baik berarti ia akan beruntung dan selamat. Dan apabila shalatnya jelelk, maka ia akan merugi dan tidak beruntung. Apabila shalat fardhunya kurang sempurna maka Allah berfirman:’Lihatlah shalat sunnah hamba-Ku ini yang dapat menyempurnakan kekurangan shalat (fardhu)nya, kemudian setelah itu lihatlah amalan-amalan yang lainya.” (HR.Tirmidzi, hadist hasan)

Jangan sia-siakan bekal kita yang satu ini, kebahagiaan menyongsong kita dengan surge dan kenikmatannya, jika kita mampu memelihara dan menjaganya secara sempurna. Akan tetapi jika kita lalai atau mengabaikannya, maka amalan mana lagi yang dapat menghantarkan kita ke surge yang diridhoi itu? Atau mungkin kecelakaan dan dan kesengsaraan dinereka Jahannam yang panas membara. Na’udzubillah mindzalik.

Jangan lupakan pula anak-anak kalian dalam shalat dan dalam shalat . walaupun mereka belum diwajibkan shalat, tetapi wajib bagi kalian selaku orang tua dan walinya untuk memetintahkan mereka untuk mengerjakan shalat sebagai “proses latihan”. Khususnya ketika mereka telah mencapai usia tujuh tahun. Bahkan diperbolehkan untuk memukul mereka , ketika berusia sepuluh tahun, agar kelak disaat baligh, mereka sudah terbiasa mengerjakannya.

Rosululloh Saw. Bersabda:
“Perintahkanlah anak-anak untuk melaksanakan shalat ketika berusia tujuh tahun, dan pukullah mereka ketika berusia sepuluh tahun.” (HR. Abu Dawud dan Tirmidzi)
Memperhatikan anak untuk shalat, juga termasuk amanah yang Allah Swt, embankan kepada kedua orang tua , khususnya seoarang ayah atau bapak.

Hal ini sebagaimana yang Allah Swt, firmankan :
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا قُوا أَنفُسَكُمْ وَأَهْلِيكُمْ نَارًا وَقُودُهَا النَّاسُ وَالْحِجَارَةُ عَلَيْهَا مَلَائِكَةٌ غِلَاظٌ شِدَادٌ لَّا يَعْصُونَ اللَّهَ مَا أَمَرَهُمْ وَيَفْعَلُونَ مَا يُؤْمَرُونَ;

Artinya :
“Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu; penjaganya malaikat-malaikat yang kasar, keras, dan tidak mendurhakai Allah terhadap apa yang diperintahkan-Nya kepada mereka dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkan.” (QS.at-Tahrim[66]:6)


‘Abdullah bin Umar ru, berkata :
“Didiklah anak-anak kalian karena kalian akan ditanya tentang tanggung jawab kalian, apakah sudah kalian ajari anak-anak kalian, apakah sudah kalian didik anak-anak kalian dan kalian akan ditanya kebaikan kalian kepada mereka dan tentang ketaatan anak kalian kepada kalian…”

Dan salah satu upa memelihara keularga dari api nereka adalah dengan memerintahkan mereka untuk menunaikan shalat.
Allah Swt, Berfirman :
وَأْمُرْ أَهْلَكَ بِالصَّلَاةِ وَاصْطَبِرْ عَلَيْهَا ۖ لَا نَسْأَلُكَ رِزْقًا ۖ نَّحْنُ نَرْزُقُكَ ۗ وَالْعَاقِبَةُ لِلتَّقْوَىٰ;

Artinya:
“Dan perintahkanlah kepada keluargamu mendirikan shalat dan bersabarlah kamu dalam mengerjakannya. Kami tidak meminta rezeki kepadamu, Kamilah yang memberi rezeki kepadamu. Dan akibat (yang baik) itu adalah bagi orang yang bertakwa.”
(QS. Thoha[20]:132)

Semoga Allah Swt. Menganugrahkan dan melimpahkan kepada kita kskhusu’an dalam mendirikan shalat dan menjadikan shalat sebagai “penolong” kita di akhirat kelak,,,
Aminnn…

1 komentar: