Cari Blog Ini

Senin, 26 November 2012

“ TEMAN SEJATI YANG DIBAWA MATI “


TEMAN SEJATI YANG DIBAWA  MATI


Sesungguhnya anak Adam saat mengarungi kehidupan dunia ini pasti memiliki keluarga yang dipergaulinya dan harta yang berada ditengah-tengahnya.
Tatkala ia meninggalkan dunia yang fana ini, maka keluarganya yang terdiri dari istrinya yang sangat cantik jelita nan menpesona tidak akan menginginkan hidup bersamanya di alam baka saat mengantarkannya masuk keliang lahat , anak-anaknya yang begitu sayang dan cinta kepadanya tidak ingin menyusul ajal dan kematian untuk menjadi teman setia dipusara (kuburan) , kerabat-kerabat terdekatnya hanya bisa menangisinya tapi tidak melunasi utangnya, dan harta yang diperoleh sesama kehidupannya didunia menjadi warisan orang-orang yang ditinggalkannya.

Rosululloh Saw. Bersabda :
“Ada tiga perkara yang mengiringi mayat. Yang dua kembali, sedangkan yang satu tetap tinggal bersamanya. Mayat diiringi keluarganya,hartanya, dan amalnya. Keluarganya, hartanya dan amalnya. Keuarga dan hartanya kembali . sedangkan amalnya tetap mengiringinya.” (HR.al-Bukhori dan Muslim)
Siapa saja yang memiliki keluarga dan harta yang melalaikannya dari emngingat Allah Swt, sungguh ia termasuk orang-orang yang merugi.
Allah Swt, Berfirman:

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا لَا تُلْهِكُمْ أَمْوَالُكُمْ وَلَا أَوْلَادُكُمْ عَن ذِكْرِ اللَّهِ ۚ وَمَن يَفْعَلْ ذَٰلِكَ فَأُولَٰئِكَ هُمُ الْخَاسِرُونَ
Artinya :
“Hai orang-orang beriman, janganlah hartamu dan anak-anakmu melalaikan kamu dari mengingat Allah. Barangsiapa yang berbuat demikian maka mereka itulah orang-orang yang merugi” (QS.al-Munafiqun [63]:9)

Wahai saudaraku, jika anak adam minggalkan dunia yang fana ini dia tidak dapat mengambil manfaat dari keluarga dan hartnya yang melimpah kecuali do’a dan istigfar yang dipanjatkan keluarganya sert a hartanya yang digunakan untuk beramal sholeh.

Allah Swt, Berfirman :
يَوْمَ لَا يَنفَعُ مَالٌ وَلَا بَنُون ; إِلَّا مَنْ أَتَى اللَّهَ بِقَلْبٍ سَلِيمٍ .
Artinya :
“(yaitu) di hari harta dan anak-anak laki-laki tidak berguna,
kecuali orang-orang yang menghadap Allah dengan hati yang bersih.
(QS.asy Syu’aro[26]:88-89)

Wahai saudaraku, sebagian keluarga adalah musuh sebagaimana firman Allah Swt :
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا إِنَّ مِنْ أَزْوَاجِكُمْ وَأَوْلَادِكُمْ عَدُوًّا لَّكُمْ فَاحْذَرُوهُمْ ۚ وَإِن تَعْفُوا وَتَصْفَحُوا وَتَغْفِرُوا فَإِنَّ اللَّهَ غَفُورٌ رَّحِيم.
“Hai orang-orang mukmin, sesungguhnya di antara isteri-isterimu dan anak-anakmu ada yang menjadi musuh bagimu maka berhati-hatilah kamu terhadap mereka dan jika kamu memaafkan dan tidak memarahi serta mengampuni (mereka) maka sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.”
(QS.at-Taghobun[64]:14)

Dalam menafsirkan ayat ini, Ibnu Katsir  berkata, Allah Swt. Berfirman memberitakan tentang istri-istri dan anak-anak , bahwa sebagian dari mereka ada yang menjadi musuh bagi suami dan ayah. Maksudnya, dikarenakan istri dan anaknya seseorang bisa melalaikan amal sholeh. Karena itu Allah Swt. Berfirman disini,” Maka berhati-hatilah kalian terhadap mereka.” Ibnu Said berkata, “ Yakni berhati-hatilah, jangan sampai mereka membahayakan agama kalian.” Mujahid berkata, “….Sesungguhnya diantara istri-istri kalian dan anak-anak kalian ada yang menjadi musuh kalian,maka berhati-hatilah kalian terhadap mereka…” Yakni menjadikan seseorang memutuskan hubungan silahturrohim dan bermaksiat kepada Robbnya. Dengan mencintainya, ia akan selalu menuruti kemauannya.”

Wahai saudaraku, bila engkau memiliki harta yang melimpah didunia ini, istana yang megah, mobil yang mewah, sawah dan lading yang indah, rumah yang luas, ternak yang melimpah dan seluruh kekayaan yang engkau miliki, niscaya harta itu tidak akan menjadi temanmu di alam kubur.

Harta yang ditinggalkan manusia, akan menjadi milik para ahli warisnya, bukan lagi miliknya. Engkau hanyalah pengumpul harta untuk ahli warismu. Ketika didunia engkau bekerja siang dan malam tak henti-hentinya, mencucurkan keringat sebab kelelahan, menghalangi dirimu dari bersantai ria, semua itu pada hakikatnya untuk para ahli warismu. Mereka semua akan melupakanmu karena mereka sibuk untuk mendapatkan warismu. Sebagaimana diungkapkan dalam sebuah syair :

“Sanak kerabatku berlalu di kanan kiri kuburku  Seolah mereka tak pernah mengenaliku…! Para ahli waris berbagi hartaku Tiada peduli, andai mereka memungkiri utan-utangku !  Mereka telah mengambil bagiannya dan hidup dengannya. Ya Allah , begitu cepatnya mereka melupakanku… !
 
Sesungguhnya tidak ada seorangpun diantara kita lebih mencintai harta ahli waris kita dari pada kita. Pada hakikatnya harta kita adalah apa yang kita infaqkanuntuk dijalan Allah Swt. Inilah yang akan menjadi teman setia kita, yang akan menyertai kita dialam kubur nanti.
Rosululloh Saw. Bersabda :
“Adakah diantara kalian yang lebih mencintai harta milik ahli warisnya dari pada hartanya sendiri? Para sahabat menjawab , “Tidak ada seorangpun kecuali  lebih mencintai hartanya sendiri dari pada harta milik ahli warisnya!’ Beliau bersabda, “Sesungguhnya, hartanya adalah yang telah digunakannya, sedangkan harta milik ahli warisnya adalah yang belum digunkannya.” (HR. al-Bukhori)

Rosululloh Saw. Bersabda :
“Sesorang hamba selalu mengatakan, ‘Hartaku, hartaku! Sesungguhnya , harta yang menjadi miliknya hanyalah tiga, yakni apa yang telah dimakannya, berarti telah dihabiskannya; apa yang dikenakannya, berarti telh diusangkannya; dan apa yang telah diberikannya berarti telah disimpan untuknya diakhirat. Selain itu,maka akan pergi dan meniggalkannya kepada orang lain.” (HR. Muslim)

Wahai saudaraku, amal sholih adalah sahabat yang akan masuk dengan sahabatnya kedalam kuburnya sehingga akan menemaninya di alam kubur, menemaninya ketika dibangkitkan , menemaninya dalam berbagai kesempatan di hari kiamat, di atas shiroth dan ketika penimbangan , yang berdasarkan itulah seorang memasuki surga atau neraka.
Allah Swt. Berfirman :
مَّنْ عَمِلَ صَالِحًا فَلِنَفْسِهِ ۖ وَمَنْ أَسَاءَ فَعَلَيْهَا ۗ وَمَا رَبُّكَ بِظَلَّامٍ لِّلْعَبِيدِ.
Artinya :
“Barangsiapa yang mengerjakan amal yang saleh maka (pahalanya) untuk dirinya sendiri dan barangsiapa mengerjakan perbuatan jahat, maka (dosanya) untuk dirinya sendiri; dan sekali-kali tidaklah Rabb-mu menganiaya hamba-hamba-Nya. “ (QS.Fushsilat [41]:46)

Allah Swt. Berfirman :
مَن كَفَرَ فَعَلَيْهِ كُفْرُهُ ۖ وَمَنْ عَمِلَ صَالِحًا فَلِأَنفُسِهِمْ يَمْهَدُونَ.
Artinya :
“Barangsiapa yang kafir maka dia sendirilah yang menanggung (akibat) kekafirannya itu; dan barangsiapa yang beramal saleh maka untuk diri mereka sendirilah mereka menyiapkan (tempat yang menyenangkan),”
 (QS.ar-Rum [30]:44)

Rosululloh Saw. Bersabda :
“ Demi Dzat yang jiwaku ditangan-Nya,sesungguhnya mayat itu mendengar ketukan alas kaki mereka ketika pulang. Jika ia seorang mukmin, maka sholat akan berada diatas kepalanya, zakat disebelah kanannya, puasa disebelah kirinya, perbuatan baik ma’ruf dan ikhsan kepada manusia berada diarah kakinya. Ketika hendak didatangi dari arah kepalanya, Sholat segera berkata. “Tidak ada pintu masuk dari arahku.” Kemudian beliau menyebutkan seluruh amal yang lain seperti itu juga. Adapun tentang orang kafir, beliau bersabda, “Ia didatangi dari semua arah ini, maka tidak ada satupun yang menjaganya disana. Maka, ia didudukan dalam keadaan takut dan gemetar.” (HR.Ibnu Hibban, Abdur Rozaaq dan al-Hakim)

‘Atho’ bin Yasar Rohimalloh Berkata, “ Jika seorang mayat diletakan didalam lahatnya, maka yang pertama kali datang kepadanya adalah amalannya. Amalannya itu memukul paha kirinya, lantas berkata :” Aku adalah amalmu! Mayat itu berkata “Dimana istri,anak,kerabat, dan harta kekayaan yang telah dikaruniakan oleh Allah kepadaku?” Amalanya berkata, “Kau tinggalkan istri , anak, keluargamu dan harta kekayaan yang dikaruniakan oleh Allah kepadamu, dibelakangmu. Tidak ada yang masuk kedalam kuburmu bersamamu, kecuali aku !” Mayat itu berkata : “Duhai, andaikata dulu aku mengutamakanmu dari pada istri,anak,keluarga, dan harta kekayaan yang dikaruniakan oleh Allah kepadaku, karena ternyata tidak ada selainmu yang masuk bersamaku!”

Hasan al-Bisri berkata, “Suatu ketika seorang laki-laki mengiringi jenasah saudaranya . setelah jenazah itu dimasukan kekubur,laki-laki itu berkata, “Tidak kulihat ada dunia yang ikut bersamamu, kecuali tiga lembar kain! Demi Allah, aku telah meniggalkan rumahku dalam keadaan penuh harta! Demi Allah , jika Allah memberiku keselamatan sampai aku pulang , sungguh aku akan langsung mendermakannya !” Maka, ia pun pulang dan demi Allah ia langsung mendermakan hartanya!! Orang-orang mengatakan ia adalah Umar bin Abdul Aziz Rohimallah.

Ia sering membaca syair berikut :

“Siapa yang ketika sinar matahari atau debu menyentuh dahinya takut kotor dan berdebu .Dan selalu berlindung , agar wajahnya cerah senantiasa Pasti, suatu hari mau tak mau akan tinggal dikubur Dalam lindungan kubur berdebu dan gelap terdiam lama dibawah tanah dalam kesedihan...
Wahai diri ! Berbekalah dengan bekal perjalanan yang cukup sebelum mati, karena tiada sia-sia engkau diciptakanOrang mukmin akan didatangi amal sholihnya dikubur, dengan wajah sangat tampan memberinya kabar gembira kebahagiaan dari Allah , sedangkan orang kafir sebaliknya.”
   
Renungan…
            Saudaraku,sejak engkau dilahirkan sebagai seorang musafir maka ketahuilah bahwa perjalananmu akan segera berakhir. Apa yang hendak kau katakan manakala engkau dalam kesusahan ? Apa yang akan kau katakan ketika sedang menunggu detik-detik kematian ? Apa yang akan kau katakan ketika sedang berbaring menunggu ajal ? Apa yang engkau katakan ketika engkau sudah menjadi bangkai ? Apa yang engkau katakan ketika telah ditimbun tanah ?Apa yang engkau katakan ketika engkau telah bertemu dengan Dzat yang menjalankan angin dan hujan ?
 
Kita berlindung kepada Allah Swt. Agar tidak termasuk golongan :
“Bagaimanakah (keadaan mereka) apabila Malaikat mencabut nyawa mereka seraya  memukul-mukul muka mereka dan punggung mereka?” (QS.Muhammad[47]:27)

Atau termasuk :
“(Yaitu) orang-orang yang dimatikan oleh para Malaikat dalam keadaan berbuat dzolim kepada diri mereka sendiri, lalu mereka menyerah diri (sambil berkata); “Kami sekali-kali tidak ada mengerjakan sesuatu kejahatanpun .” (Malaikat menjawab): “Ada,sesungguhnya Allah Maha mengetahui apa yang telah kalian kerjakan”. Maka masukilah pintu-pintu neraka Jahannam, kalian kekal didalamny. Maka amat buruklah tempat orang-orang yang menyombongkan diri itu.” (QS.An-Nahl [16]:28-29)

Ketahuilah, bahwa dengan datangnya malaikat maut kepadamu, maka berakhirlah usiamu, terputus amalanmu dan lipatlah lembar catatan amalmu.
Ketahuilah pula bahwa setelah malaikat maut ini datang kepadamu, maka engkau sudah tidak bisa lagi menambah amal kebaikan sedikitpun. Engkau sudah tidak bisa menunaikan shalat, sudah tidak bisa membaca surat satu ayatpun dari kitab Allah Swt dan tidak bisa algi bertasbih , bertahmid,bertahlil. Bertakbir dan tidak bisa beristigfar walau hanya sekali. Engkau tidak bisa lagi berpuasa seharipun atau bersedekah dengan barang sesederhana apapun, tidak bisa menunaikan ibadah haji dan umroh, dan tidak bisa berbuat baik seringan apapun kepada kerabat  atau tetangga. Masa beramal sudah berlalu, dan tersisa hanya hisab dan pemberian balasan atas perbuatan baik atau dosa.
“(Demikianlah keadaan orang-orang kafir itu), hingga apabila datang kematiaan kepada seseorang dari mereka, dia berkata : “Ya Robbku kembalikanlaha aku (ke dunia) , agar aku berbuat amal sholih terhadap yang telah aku tinggalkan. Sekali-kali tidak . sesungguhnya itu adalah perkataan yang diucapkan saja… “ (QS.al-Mu’minun[33]:99-100)

Saudaraku, lalu mana persiapanmu untuk menyambut kedatangan malaikat maut? Mana pula persiapanmu untuk menghadapi berbagai peristiwa mengerikan sesudah mati di alam kubur nanti, dan juga ketika dimintaipertanggungjawaban,ketika dihimpun dipadang mahsyar, ketika dibangkitkan,ketika dihisab,ketika dihadapkan ke hadapan Allah Yang Maha Perkasa lagi mah Tinggi?

Diriwayatkan dari Adi bin Hatim ru, ia berkata bahwa Rosululloh bersabda:
“Tiada seorangpun diantara kalian kecuali akan diajak bicara langsung oleh Allah pada hari kiamat tanpa ada penerjemah antara dirinya dengan-Nya. Ia kemudian memandang sebelah kanan dan ia tidak melihat sesuatu kecuali perbuatan yang dahulu dikerjakannya. Ia memandang kesebelah kiri dan ia tidak melihat kecuali perbuatan yang telah ia lakukan. Ia kemudian memandang kedepan , dan ia tidak melihat kecuali neraka yang ada dihadapannya. Maka dari itu, takutlah kepada neraka walau hanya dengan (bersedekah) separuh biji kurma, dan walau hanya dengan kalimat thoyyibah (perkataan yang baik).” (HR, al-Bukhori dan Muslim)

          Saudaraku, hingga kapan engkau akan bersantai-santai , sementara malaikat maut segera menjemput ? kalau saja kita ini adalah benda mati, boleh jadi tidak menjadi soal. Namun , kita ini jauh nilainya diatas benda mati. Kematian selalu memanggil kita setiap waktu, namun kita tidak juga mau mendengarnya. Nafas jiwa terus berkurang, sedangkan dosa-dosa selalu bertambah.
 Ingatlah  …! Jika tanaman sudah mulai menguning, maka obatnya tidak lain adalah dipanen.

3 komentar:

  1. assalamualaikum wr.wb..artikel nya hebat sangant bermanfat..dan saya mohon izin copas..semoga menjadi amal baik..

    BalasHapus
  2. assalamualaikum wr.wb..artikel nya hebat sangant bermanfat..dan saya mohon izin copas..semoga menjadi amal baik..

    BalasHapus
  3. assalamualaikum wr.wb..artikel nya hebat sangant bermanfat..dan saya mohon izin copas..semoga menjadi amal baik..

    BalasHapus