~~KEUTAMAAN
SHALAT BERJAMA’AH~~
Meniggalkan shalat dengan
berjama’ah termasuk factor terbesar dan sebab utama dari bentuk pengabaian dari
pelaksanaan shalat secara keseluruhan. Dan ini termasuk hal yang berbahaya.
Allah Swt. Berfiman :
إِنَّمَا
يَعْمُرُ مَسَاجِدَ اللَّهِ مَنْ آمَنَ بِاللَّهِ وَالْيَوْمِ الْآخِرِ وَأَقَامَ
الصَّلَاةَ وَآتَى الزَّكَاةَ
وَلَمْ يَخْشَ إِلَّا اللَّهَ ۖ فَعَسَىٰ
أُولَٰئِكَ أَن
يَكُونُوا مِنَ الْمُهْتَدِينَ
;
Artinya :
“Hanya yang memakmurkan masjid-masjid Allah ialah
orang-orang yang beriman kepada Allah dan Hari kemudian, serta tetap mendirikan
shalat, menunaikan zakat dan tidak takut (kepada siapapun) selain kepada Allah,
maka merekalah orang-orang yang diharapkan termasuk golongan orang-orang yang
mendapat petunjuk.” (QS. At-Taubah [9]:18).
Berdasarkan dalil-dalil al-Qur’an
dan hadist-hadist shohih Rosululloh Saw yang sangat banyak, shlalat berjama’ah
hukumnya wajib karena didalamnya terkandung banyak kemaslahatan. Diantara
faedahnya adalah saling mengenal, tolong menolong dalam kebaikan daan
ketakwaan, nasehat-menasehati dalam kebenaran dan kesabaran, memotivasi
orang-orang yang lalai, mengajari orang yang belum mengetahui, menyingkapi
kebohongan dan kemalasan kaum munafik, menjauhkan diri dari sifat nifak,
menyemarakan syiar-syiar Islam, berdakwah dijalan Allah Swt. Dan faedah besar
lainnya.
Rosululloh Saw. Sangat menekankan
umatnya untuk menghadiri shalat
berjama’ah.
Abu Huroiroh meriwayatkan :
“Ada seorang buta dating kepada Nabi Saw dan berkata; ‘Wahai
Rosululloh, tiada seorang penuntun bagiku untuk pergi kemasjid, maka izinkan
aku shalat dirumah.’ Maka diizinkan oleh Rosululloh Saw. Kemudian ketika orang
itu telah bangkit hendak berjalan pulang, ia dipanggil oleh Rosululloh Saw. Dan
ditanya, ‘Apakah engakau mendengar suara adzan untuk shalat?’ Ia menjawab :
‘Ya’ Maka beliau bersabda,’kalau begitu engkau harus datang (kemasjid)
menyambutnya.” (HR.Muslim)
Rosululloh Saw. Juga bersabda :
“Demi Allah jiwaku yang ada ditangan-Nya, saya berkeinginan
keras untuk menyuruh orang mengumpulkan kayu api, kemudian saya perintahkan mu’adzin
untuk mengumandangkan Adzan, dan saya menyuruh orang menjadi imam bagi
orang-orang, kemudian saya pergi mendatangi orang-orang yang tidak dating shalat,
lalu saya bakar rumah-rumah mereka beserta merekanya.” (HR.Bukhori dan
Muslim)
Bersabda:
“Tidak ada shalat yang lebih berat bagi orang munafik selain
dari shalat subuh dan isya. Padahal seandainya mereka mengetahui pahalanya,
tentu mereka akan mendatanginya meskipun dengan merangkak.” (HR.Bukhori
dan Muslim)
Setiap ayunan langkah kaki yang
dilangkahkan ke masjid, maka akan menghapus dosa dan menaikan derajat seorang
hamba.
Rosululloh Saw. Bersabda :
Shalat seseorang hamba dengan berjama’ah lebih utama dan
lebih banyak pahalanya dengan dua puluhan (25 atau 27) dari pada shalat
sendirian, dirumah atau dipasar. Hal ini dikarenakan, apabila salah seorang
diantara kalian berwudhu dengan sempurna, kemudian pergi kemasjid dan tidak
melangkahkan kakinya kecuali karenanya (shalat), maka akan ditinggikan
derajatnya dan akan dihapuskan kesalahannya hingga ia masuk masjid hanya untuk
dan hanya karena shalat. Dan para malaikat akan beshalawat kepada salah seorang
diantara kalian selama masih berada ditempat (shalat)nya seraya mereka berkata
:’Ya Allah, sayangi dan ampunilah ia; asalkan ia tidak menyakiti orang lain dan
tidak berhadast.”
(HR.
Bukhori dan Muslim)
Rosululloh Saw. Juga bersabda :
“Barang siapa yang berwudhu secara
sempurna dengan maksud mengerjakan shalat, kemudian berangkat dengan berjalan
kaki untuk mengerjakan shalat wajib, lalu ia shalat bersama kaum muslimin, atau
berjama’ah atau disalam masjid niscaya Allah akan mengampuni dosa-dosanya.” (HR. Muslim)
Rosululloh Saw. Bersabda :
“Orang
yang paling besar pahalanya dalam shalat adalah orang yang paling jauh
perjalannya.” (HR. Muslim)
Demikian
bersemangatnya para sahabat Nabi Saw. Dalam melakukan shalat berjama’ah,
sehingga sahabat Ubay bin Ka’ab ru, pernah meriwayatkan :
“Ada seorang sahabat Ashor, tiada seorang
yang saya kenal rumahnya lebih jauh dari padanya, tetapi ia tidak pernah
tertinggal shalat jama’ah dimasjid. Maka ia ditegur, ‘Andaikan engkau membeli
keledai untuk kendaraanmu diwaktu gelap atau panas. ‘ ia menjawab, saya tidak
ingin kalau rumahku disebelah masjid, saya ingin perjalananku kemasjid dan
kembaliku kerumah keluargaku tercatat dalam amal kebaikanku. ‘Maka Nabi Saw, bersabda , “Allah telah
mengumpulkan bagimu semua itu.”(HR.Muslim)
Abdullah Bin ‘Umar ru
berkata :
“Kami
para sahabat, jika salah seorang diantara kami tertinggal dari shalat jama’ah ‘Isya’
dan Shubuh, maka kami menjadi berburuk sangka terhadapnya bahwa ia telah
munafik.”
Keutamaan shalat berjama’ah
dimasjid sangatlah besar, khususnya shalat subuh dan isya.‘Utsman bin Affan ru,
meriwayatkan bahwa Rosululloh Saw, bersabda :
“Siapa
yang shalat ‘Isya berjama’ah , seolah-olah bangun setengah malam, dan siapa
yang shalat Shubuh berjama’ah, maka bagaikan shalat satu malam penuh.”(HR.Muslim)
Disamping itu, salah satu
manfaat shalat berjama’ah adalah bahwa siapa saja yang mampu menjaga shalatnya
selama 40 hari tanpa pernah tertinggal takbiratul
ihrom, , maka Allah Swt, akan menuliskan baginya dua kebebasan , yaitu
terbebas dari api neraka dan terbebas dari sifat kemunafikan.
Rosululloh Saw. Bersabda :
“Barangsiapa yang shalat hanya karena Allah selama empat
puluh hari dengan berjama’ah dan selalu mendapatkan takbiratul ihrom, niscaya
akan ditulis baginya dua kebebasan, yaiut: (1) terbebas dari api neraka dan (2)
terbebas dari nifak.”(HR.Tirmidzi)
Demikian besanya keutamaan shalat
bejama’ah. Sehingga alangkah ruginya orang yang menyia-nyiakan shalat berjama’ah.
Sebagian slaf berkata :
“Tidaklah seorang tertinggal shalat
berjama’ah kecuali karena dosa yang dilakunya.”
‘Abdulloh bin Umar ru, berkata :
“Pada suatu hari Umar ru, pergi ke kebun kurmanya. Ketika ia
pulang ia dapati orang telah selesai shalat ‘Ashar. Maka ia berkata, ‘Innalillahi
wa innailihi roji’un. Aku tertinggal shalat ‘Ashar berjama’ah. Aku persaksikan
kepada kalian bahwa kebunku ini aku sedekahkan kepada orang-orang miskin agar menjadi kafarat (penebus) atas apa yang
telah aku lakukan.”
Hatim al-A’sham rohimallah
berkata :
“Aku
pernah tertinggal shalt berjama’ah sekali, maka hanya Abu Ishaq saja yang menta’ziahi
(melayat)ku, sendainya anakku yang meniggal tentulah yang mentaziahiku lebih
dari sepuluh ribu orang. Ini karena orang-orang mengaggap bahwa musibah agama
itu lebih ringan dari pada musibah dunia.”
Saudaraku kaum Muslimin dan
Muslimat…
Diakhir kalimat ini, kami
ingin sampaikan sabda Rosululloh Saw. Yaitu :
“Sesungguhnya
amal seorang hamba yang pertama kali dihisab pada hari kiamat adalah shalatnya,
maka apabila shalatnya baik berarti ia akan beruntung dan selamat. Dan apabila
shalatnya jelelk, maka ia akan merugi dan tidak beruntung. Apabila shalat
fardhunya kurang sempurna maka Allah berfirman:’Lihatlah shalat sunnah hamba-Ku
ini yang dapat menyempurnakan kekurangan shalat (fardhu)nya, kemudian setelah
itu lihatlah amalan-amalan yang lainya.” (HR.Tirmidzi, hadist hasan)
Jangan sia-siakan bekal kita
yang satu ini, kebahagiaan menyongsong kita dengan surge dan kenikmatannya,
jika kita mampu memelihara dan menjaganya secara sempurna. Akan tetapi jika
kita lalai atau mengabaikannya, maka amalan mana lagi yang dapat menghantarkan
kita ke surge yang diridhoi itu? Atau mungkin kecelakaan dan dan kesengsaraan
dinereka Jahannam yang panas membara. Na’udzubillah mindzalik.
Jangan lupakan pula
anak-anak kalian dalam shalat dan dalam shalat . walaupun mereka belum
diwajibkan shalat, tetapi wajib bagi kalian selaku orang tua dan walinya untuk
memetintahkan mereka untuk mengerjakan shalat sebagai “proses latihan”. Khususnya
ketika mereka telah mencapai usia tujuh tahun. Bahkan diperbolehkan untuk
memukul mereka , ketika berusia sepuluh tahun, agar kelak disaat baligh, mereka
sudah terbiasa mengerjakannya.
Rosululloh
Saw. Bersabda:
“Perintahkanlah anak-anak untuk
melaksanakan shalat ketika berusia tujuh tahun, dan pukullah mereka ketika
berusia sepuluh tahun.” (HR. Abu Dawud dan Tirmidzi)
Memperhatikan
anak untuk shalat, juga termasuk amanah yang Allah Swt, embankan kepada kedua
orang tua , khususnya seoarang ayah atau bapak.
Hal
ini sebagaimana yang Allah Swt, firmankan :
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا قُوا
أَنفُسَكُمْ وَأَهْلِيكُمْ نَارًا وَقُودُهَا النَّاسُ وَالْحِجَارَةُ عَلَيْهَا
مَلَائِكَةٌ غِلَاظٌ شِدَادٌ لَّا يَعْصُونَ اللَّهَ مَا أَمَرَهُمْ وَيَفْعَلُونَ
مَا يُؤْمَرُونَ;
Artinya :
“Hai
orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka
yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu; penjaganya malaikat-malaikat yang
kasar, keras, dan tidak mendurhakai Allah terhadap apa yang diperintahkan-Nya
kepada mereka dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkan.” (QS.at-Tahrim[66]:6)
‘Abdullah bin Umar ru,
berkata :
“Didiklah anak-anak kalian
karena kalian akan ditanya tentang tanggung jawab kalian, apakah sudah kalian
ajari anak-anak kalian, apakah sudah kalian didik anak-anak kalian dan kalian
akan ditanya kebaikan kalian kepada mereka dan tentang ketaatan anak kalian
kepada kalian…”
Dan salah satu upa
memelihara keularga dari api nereka adalah dengan memerintahkan mereka untuk
menunaikan shalat.
Allah Swt, Berfirman :
وَأْمُرْ أَهْلَكَ بِالصَّلَاةِ
وَاصْطَبِرْ عَلَيْهَا ۖ لَا نَسْأَلُكَ رِزْقًا ۖ نَّحْنُ نَرْزُقُكَ ۗ
وَالْعَاقِبَةُ لِلتَّقْوَىٰ;
Artinya:
“Dan perintahkanlah kepada
keluargamu mendirikan shalat dan bersabarlah kamu dalam mengerjakannya. Kami
tidak meminta rezeki kepadamu, Kamilah yang memberi rezeki kepadamu. Dan akibat
(yang baik) itu adalah bagi orang yang bertakwa.”
(QS.
Thoha[20]:132)
Semoga
Allah Swt. Menganugrahkan dan melimpahkan kepada kita kskhusu’an dalam
mendirikan shalat dan menjadikan shalat sebagai “penolong” kita di akhirat
kelak,,,
Aminnn…