Cari Blog Ini

Rabu, 28 November 2012

KEAGUNGAN ‘SHALAT’ DALAM ISLAM


KEAGUNGAN  ‘SHALAT’  DALAM  ISLAM


Saudaraku kaum Muslimin dan Muslimat…

          Sesungguhnya shalat memiliki kedudukan yang sangat terhormat, agung, mulia dan berharga dalam Islam. Shalat dalam islam ibarat kepala tanpa wujud sebuah jasad. Maka tidak mungkin terbayang dalam benak kita semua, bila ada jasad tanpa kepala. Demikian pula tidak dapat etrbayang biala Islam tanpa shalat. Oleh karena itu ,tidak heran bila shalat termasuk sebagai rukun kedua dalm rangakaian lima rukun Islam . bahkan menjadi rukun yang paling ditekankan setelah dua kalimat syahadat.
          Shalat adalah tiang agama. Barang siapa yang mendirikannya, berarti ia mendirikan agama. sebaliknya siapa yang meniggalkannya , berarti ia telah menghancurkan agama.shalat juga menjadi amal yang paling utama karena merupakan kontak atau hubungan langsung antara seorang hamba dengan Kholiqnya yaitu Allah Swt.
          Rasululloh Saw. Bersabda :
“Sesungguhnya shalat seorang hamba dari kalian apabila mengerjakan shalat, maka ia sedang berinteraksi (munajat) dengan Robbnya (yaitu Allah).” (HR. Bukhori)
          Ia adala mata air jernih yang mengalirkan kekuatan, keteguhan dan rahmat kasih sayang sengan deras kepada seseorang sekaligus membersihkan kotoran dosa dan daki kesalahan-kesalahannya.
          Rasululloh Saw. Bersabda :
“Perumpamaan shalat lima waktu adalah laksana sungai yang mengalir deras di depan pintu salah seorang diantara kalian, lalu ia mandi padanya setiap hari lima kali.” Kemudian Hasan Berkata; “Lantas adakah kotoran yang tersisa darinya.” (HR.Muslim)
          Shalat adalah Rahmat Allah Swt. Bagi para hamba-Nya yang kepada naungan-Nya mereka berteduh sebanyak lima kali, memuji Robbnya, Bertasbih, meminta rahmat,hidayah , magfiroh dan pertolongan-Nya. Ia adalah pembersih jiwa bagi orang-orang yang meneggakannya, baik laki-laki maupun perempuan, mengahapus kesalahan-kesalahan dan juga menghilangkan dosa-dosanya.
          Utsman bin Affan ru bertutur , “Aku pernah mendengar Rosululloh Saw. bersabda :
“Tidakalah seorang muslim dating kepadanya waktu shalat fardhu, lalu ia berwudhu dengan baik dan melakukan shalat dengan Khusyu’ dan ruku’ dengan baik, melainkan sholatnya pasti akan menghapus dosa besar. Dan itu berlangsung sepanjang masa.”(HR.Muslim)

Saudaraku kaum Muslimin dan Muslimat…

          Apakah kita tidak merasa malu ketika kita meniggalkan shalat? Mengapa hanya kita yang tidak mau menundukan kepala sujud dihadapan Allah Swt. Padahal seluruh alam semesta tunduk sujud dan bertasbih kepada-Nya?
          Rosululloh Saw. Dalam banyak hadistnya telah member peringantan yang keras kepada orang-orang yang suka menigglkan shalat, diantaranya beliau Saw. Bersabda :
“Perjanjian yang memisahkan kita dengan mereka (orang-orang kafir) adalah shalat. Barang siapa yang meniggalkan shalat berarti ia telah kafir.” (HR. Ahmad dan Tirmidzi)
Ketika kita meniggalkan shalat, apakah kita tidak merasa takut jika digirng kenereka Saqor bersama-sama orang kafir dan kaum pendosa lainnya?  Pada hari kiamat nanti para penghuni syurga akan bertanya kepada para penghuni neraka : “Apakah yang memasukan kalian kedalam Saqor  (neraka)?’ Mereka menjawab : ‘Kami dahulu tidak termasuk orang-orang yang mengerjakan shalat.” (QS. Al-Muddatsir[47]:42-43)
Na’udzu billah mindzalik… !!!

Saudaraku kaum Muslimin dan Muslimat…
          Tidak ada kehinaan yang paling besar dibandingkan kita bersandingkan dengan orang-orang yang dihinakan dan dilaknat  Allah Swt.
          Dan orang-orang yang meniggalkan shalat akan disandingkan dan dihimpun pada hari kiamat nanti bersama Fir’aun, Qorrun dan Haman yang dilaknat dan dihancurkanoleh Tuhan pencipta alam.
Sebagaiman Rosululloh pernah bersabda :
“ Barang siapa yang menjaganya, maka ia menjadi cahaya bukti keselamatan baginya pada hari kiamat. Dan barang siapa yang tidak menjaganya maka iatidak akan mendapatkan cahaya, bukti dan keselamatan , dan pada hari kiamat ia akan bersama Qorun, Fir’aun, Haman dan Ubay bin Khalaf.” (HR. Ahmad,Thbranidan Ibnu Hibban dengan sannad jayyid)
Na’udzu billah mindzalik… !!!

Saudaraku kaum Muslimin dan Muslimat…
          Sebagai orang yang beriman, marilah kita agungkan shalat dengan cara :
1.   Menjaga waktu dan batas-batasnya, yaitu shalat tepat pada waktunya,
2.   Meneliti rukun-rukunnya, hal-hal yang wajib dan hal-hal yang disunnahkan sebagai kesempurnaanya,
3.   Bersegerah menunaikannya dengan penuh semangat saat kewajibannya tiba dan,
4.   Menyesal dan bersedih, jika tidak dapat menunaikan dengan baik dan sempurna

          Kebahagiaan , kesuksesan dan keselamatan –jika kita laksanakan shalat dengan baik tidak akan diraih kecuali oleh diri kita sendiri yang akan merasakannya. Sedangkan kesengsaraan , kegagalan dan kecelakaanjika kita abaikan shalat tidak akan menimpa kecuali pada diri kita sendiri juga !
          Pakainlah pakaian kita yang terbaik, saat panggilan shalat telah tiba. Rapih,sopan,baik, harum semerbak dan dan menutup aurat secara sempurna. Demikian pula tempat shalat dan sujud , kita rapikan, bersihkan dan harumkan. Bersihkan najis-najis yang ada, singkirkan gambar, tulisan, ukiran atau apa saja yang mengganggu kekusyuan kita di hadapan Allah Swt, tanpa sedikitpun kita merasa berat melakukannya karena Allah Swt. Pasti akan membalas semua kebaikan dan kesungguhan kita tersebut.
Allah Swt. Berfirman :
يَا بَنِي آدَمَ خُذُوا زِينَتَكُمْ عِندَ كُلِّ مَسْجِدٍ وَكُلُوا وَاشْرَبُوا وَلَا تُسْرِفُوا ۚ إِنَّهُ لَا يُحِبُّ الْمُسْرِفِينَ;
Artinya :
“Hai anak Adam, pakailah pakaianmu yang indah di setiap (memasuki) mesjid, makan dan minumlah, dan janganlah berlebih-lebihan. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berlebih-lebihan.” (QS.AL-A’rof [7]:31)

Saudaraku kaum Muslimin dan Muslimat…
          Sempurnakanlah wudhu saat kita hendak menunaikan shalat menghadap Allah Swt. Shalat  tanpa wudhu tentulah tidak sah, karena wudhu adalah kunci pembuka shalat . wudhu menjadi penghapus dosa dan pengangkat derajat bagi siapa yang melakukannya ,walaupun disaat dingin menggigil atau panas menyengat. Setiap kesalahn dan kekeliruan yang ada dusetiap bagian tubuh yang dibasuh dengan air wudhu akan rontok berguguran terhapus kesalahan-kesalahan, hingga dia keluar dalam keadaan bersih dan suci dari dosa-dosa kecil.
         
          Sentuhan –sentuhan air wudhu itu kelak diakhirat akan menjadi  tanda cemerlang yang bersinar, hingga menghantarkan kita ketelaga Rosululloh Saw, sebagai tanda orang0orang yang berhak memasuki surge yang penuh kenikmatan.
Rosululloh Bersabda :
“Barang siapa yang berwudhu lalu ia menyempurnakan widhinya, niscaya akan keluar dosa-dosa dari tubuhnya, hingga dosa-dosa yang berada dibawah kuku-kukunya.” (HR.Muslim)


Saudaraku kaum Muslimin dan Muslimat…

          Untuk dapat mewujudkan dan merelalisasikan wudhu yang baik, benar dan sempurna maka upayakanlah menunaikannya dengan rapih dan baik, diantaranya:
1.   NIatkanlah wudhu kita ikhlas karena Allah Swt, bukan sekedar ingin mendinginkan tubuh, membasuh dan memperindah atau tujuan-tujuan lain yang lebih rendah.
Rosululloh Saw, mengingatkan kita :
“Sesungguhnya setiap amal itu tergantung niatnya. Dan sesungguhnya setiap orang (akan dibalas) berdasarkan apa yang ia niatkan.” (HR.Bukhori dan Muslim)
2.   Cuci dan basulah seluruh anggota wudhu dengan sempurna.
Cucilah kedua telapak tangan dengan membaca basmallah, berkumur dan masukalah air kehidung, lalu keluarkanlah kembali dengan tertib. Cucilah wajah dengan merata, jangan samapi ada yang tersisa. Cucilah tangan hingga siku, jangan sampai lekukan disiku-siku tangan kita tertinggal tanpa terkena air wudhu. Usaplah kepala kita secara merata agar lebih sempurna jangan takut kusut pada sisiran rambut. Cucilah kaki hingga kedua mata kaki, jangan lalai mencuci lekukan mata kaki yang sering tidak terkena air wudhu.
Kemudian berdo’alah:
“Aku bersaksi bahwa tidak ada Tuhan (yang berhak diibadahi secara benar) kecuali Allah yang Maha Esa.  Dan aku bersaksi bahwa Muhammad adalah hamba dan utusan-Nya. Ya Allah, jadikanlah aku termasuk orang-orang yang bertaubat dan jadikanlah aku termasuk orang-orang yang bersuci.

Saudaraku kaum Muslimin dan Muslimat…
Ingatlah selalu, Shalat adalah taman bagi segala macam peribadatan. Didalamnya penuh pengagungan yang indah dan menajubkan. Ia dimulai dengan Takbir, lalu membaca kalamulloh (al-Qur’an), kemudian ruku’ sebagai bentuk pengagungan kepada Allah Swt, lalu bangkit dari ruku’ yang dipenuhi dengan berbagai pujian kepada-Nya, kemudian sujud dengan mensucikan-Nya. Didalamnya disertai panjatan Do’a, dilanjutkan dengan duduk untuk berdoa dan tasyahud, kemudian diakhiri dengan salam. Itulah rangkaian gerakan menawan dan ucapan shalat yang agung. Shalat adalah penolong dalam segala urusan penting, pencegah dari segala maksiat dan penahan dari berbagai kemungkaran. Shalat adalah cahaya bagi orang-orang yang beriman yang memancar dari dalam hatinya dan yang akan menyinarinya ketika dipandang msyar kelak. Dan shalat adalah kebahagiaan orang-orang beriman dan penyejuk jiwanya.
Rosululloh Saw. Bersabda :
“Shalat dijadikan penyenang dan penyejuk jiwaku.” (HR.Ahmada dan Nasa’i)
Rosululloh Saw. Juga mengingatkan :
“Barng siapa yang menjaga shalatnya, ia akan menjadi cahaya, bukti dan penyelamat (baginya) pada hari kiamat.” (HR.Ahmad, Ibnu Hibban danat-Thabrani)

Saudaraku kaum Muslimin dan Muslimat…
          Marilah kita tunaikan shalat dengan penuh khusyu’ dan sempurna, dengan demikian surga yang penuh kenikmatan pun rindu memanggil nama kita. Untuk mencapai kesempurnaan tersebut, marilah kita berusaha semaksimal mungkin untuk mendirikan dengan sebaik-baiknya. Caranya adalah :
1.   Niatkanlah setiap peribadatan kita hanya karena Allah Swt. Terutama ketika mengerjakan shalat.
Jangan biarkan jiwa diarahkan untuk mencari yang lebih rendah dan hina yang akan lenyap, yaitu selain Allah Swt.
2.   Rapatkanlah shof-shof kita agar Allah menyatukan hati-hati kita.
Rosululloh Saw, mengajarkan agar barisan shof sempurna, maka rapatkanlah kaki-kaki dan bahu-bahukita hingga saling menyentuh. Allah Swt. Akan menyambung rahmat-Nya bagi siapa saja yang menyambung shof yang putus dan memutuskan rahmat-Nya bagi siapa saja yang memustuskan shof di waktu shalat. Rapatnya shof-shof diwaktu shalat akan merapatkan hati-hati kita semua. Sebaliknya, kerenggangan shof diwaktu shalat akan membawa kerengaggangan hati-hati kaum Muslimin.
          Rosululloh Saw. Bersabda :
“Tidakkah kalian bershof-bershof   sebagaimana para Malaikat bershof-bershof  disisi Robbnya?” kami bertanya : ‘Bagaimanakah para Malaikat bershof-shof disisi Robbnya?’ Beliau bersabda :”Mereka menyempurnakan shof-shof yang pertama dan berapat-rapat dalam shof.” (HR. Muslim)
          Rosululloh Saw. Juga Bersabda :
“Luruskan dan rapatkan shof-shof kalian, karena aku melihat kalian dari belakangku.” Dan adalah bahu-bahu salah seorang dari kami menempel pada bahu kawanya dan kakinya menyentuh kaki kawanya.” (HR.Bukhori)
3.   Berdirilah mengahadap kiblat dengan baik dan arahkan pandangan mata ketempat sujud, jangan memandang keatas ,atau tengok kanan dan kiri. Ini akan membantu kekhusyuan dan kesempurnaan shalat kita.
4.   Jika kita tidak mampu berdiri, maka duduklah seperti diwaktu tasyahhud, dan jika tak mampu juga maka berbaringlah.
Semuanya telah Allah Swt. Ringankan (rukhshoh) bagi orang-orang yang tidak mampu melakukannya.
5.   Dirikanlah  shalat dengan baik dan laksanakanlah seluruh rukun-rukun dan sunnah-sunnah shalat dengan sempurna. Dari mulai takbir hingga salam jangan sampai ada yang tertinggal. Kerjakanlah dengan thuma’ninah.
Jangan tergesa-gesa dan terlalu cepat tanpa jeda waktu  tenang pada setiap bagian dari gerakan shalat. Semau itu akan menghilangkan kesempurnaan ibadah kita kepada Allah Swt.
Rosululloh Saw. Bersabda :
“Allah tidak akan melihat shalat seseorang yang tidak meluruskan punggunngnya diantara ruku’ dan sujudnya.” (HR. Ahmad dengan sanad Shohih)
6.   Dalam sampai mendahului imam dalam setiap gerakan.
Sebaiknya kita mengikuti imam dengan baik dan sempurna. Tunggulah sampai imam sempurna mengerjakan setiap gerakan, baru kita mengikutinya. Jika imam selasai takbir, barulah kita bertakbir. Jika imam telah ruku’dengan rata maka berulah kita ruku’ jika imam telah sujud dengan tertib hingga menyentuh tanah atau lantai , maka barulah kita sujud begitu seterusnya, setiap gerakan shalat kita mengikuti imam dengan baik.
Ingatlah, bahwa mendahului imam dalam gerakan atau ucapannya akan memdapatkan hukuman yang tidak ringan disisi Allah Swt.
7.   Jangan lupa berdzikir setelah shalat, walaupun hanya duduk sejenak untuk membaca Subhanalloh (33 kali) al-Hamduillah(33 kali)  dan Allahu Akbar(33 kali). Kemudian alangkah baiknya bila digenapi menjadi seratus kali dengan membaca :
“ Maka kesalahan-kesalahan kita akan diampuni sekalipun sepenuh buih dilautan.” (Sebagaimana yang dijelaskan dalam hadist riwayat Muslim)
Jangan tinggalkan dzikir tersebut, karena dzikir akan menumbuhkan thumaninah (ketentraman) bagi hati-hati kita, dan akan menjadi benteng yang kokoh dari berbagai rongrongan setan.
8.   Dirikanlah shalat lima waktu dimasjid dengan berjamaah. Jangan sampai tertinggal atau melalaikannya.
Terlalu banyak faedah dan keutamaan dari shalat berjamaah dimasjid. Shalat  berjamaah lebih utama 27 derajat dibandingkan shalat sendiri; bukan hanya para malaikat yang berebut menetapkan amal berjalan kaki menuju masjid shalat berjamaah, bahkan Allah Swt. Menjadikan satu sebab mendapatkan jaminan hidup baik serta mati dalam kebaikan serta sebagai salah satu sebab penyucian seorang hamba dari dosa-dosanya.
Alangkah agungnya dan mulia jaminan ini semua. Hidup dalam kebaikan dan mati dalam kebaikan pula.
Siapkah yang telah menjanjikan hal-hal tersebut ?
Dialah Allah Yang Maha Tunggal. Allah Swt telah memuji orang-orang yang senantiasa memakmurkan masjid-masjid-Nya dalam firma-Nya :

إِنَّمَا يَعْمُرُ مَسَاجِدَ اللَّهِ مَنْ آمَنَ بِاللَّهِ وَالْيَوْمِ الْآخِرِ وَأَقَامَ الصَّلَاةَ وَآتَى الزَّكَاةَ وَلَمْ يَخْشَ إِلَّا اللَّهَ ۖ فَعَسَىٰ أُولَٰئِكَ أَن يَكُونُوا مِنَ الْمُهْتَدِينَ ;
Artinya :
“Hanya yang memakmurkan masjid-masjid Allah ialah orang-orang yang beriman kepada Allah dan Hari kemudian, serta tetap mendirikan shalat, menunaikan zakat dan tidak takut (kepada siapapun) selain kepada Allah, maka merekalah orang-orang yang diharapkan termasuk golongan orang-orang yang mendapat petunjuk.” (QS. At-Taubah [9]:18).

Semoga bermanfaat, dan membuat kita semakin serius dan bersungguh-sungguh dalam mendirikan shalat dan menegakan agama Allah Swt. Aminnn..




Tidak ada komentar:

Posting Komentar